Sosialisasi Pemanfaatan Sekam Padi Bakar Sebagai Media Tanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Braja Caka, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur
DOI:
https://doi.org/10.33292/ocsj.v3i2.75Keywords:
Desa Braja Caka, Kesehatan Masyarakat, Media Tanam, Sekam Padi, TOGAAbstract
Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Sekam Padi Bakar sebagai Media Tanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah sekam padi sebagai media tanam yang memiliki manfaat untuk meningkatkan kegemburan tanah. Selain itu, penanaman TOGA menggunakan media tanam sekam padi bakar bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga. Metode yang digunakan adalah metode PRA (Participatory Rural Appraisal) atau RRA (Rapid Rural Appraisal) dimana melibatkan masyarakat lokal secara aktif dalam proses kegiatan sosialisasi. Kegiatan menunjukkan adanya potensi besar dalam pemanfaatan limbah sekam padi sebagai media tanam TOGA yang digunakan sebagai alternatif pengobatan. Kegiatan ini dilakukan melalui dua tahapan. Tahapan pertama berupa sosialisasi pembuatan sekam padi bakar dimana tim pengabdian mengajarkan tata cara pembuatan sekam padi bakar dengan menggunakan metode pembakaran tidak sempurna, tahapan kedua berupa penyampaian materi oleh pegawai puskesmas manfaat dari penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA), yang dilakukan pada 29 Juli 2024 di Balai Desa Braja Caka dan Rumah Warga. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sekam padi bakar efektif sebagai media tanam TOGA dikarenakan memiliki kemampuan menyerap air dengan baik, dapat mengikat nutrisi yang dibutuhkan tanaman, mengatur suhu secara optimal, serta dapat mengurangi kadar logam berat yang berbahaya bagi tanaman. Sekam padi juga memiliki warna coklat muda, berbau tanah, memiliki tekstur yang lembut dan memiliki kepadatan yang tidak terlalu padat. Di Indonesia tanaman obat juga sering dikategorikan sebagai tanaman Biofarmaka. Komoditas yang memberi kontribusi produksi terbesar terhadap total produksi tanaman biofarmaka di Indonesia, yaitu jahe (37,98%), kunyit (18,82%), laos/lengkuas (10,50%), dan kencur (6,33%). Berdasarkan hasil kegiatan, tanaman obat seperti jahe, kunyit, dan lengkuas merupakan tanaman obat yang paling sering digunakan.
Downloads
References
Chaniago, E., Lubis, A., Hutagaol, D., Hariani, F., dan Ani, N. (2022). Penyuluhan Pemanfaatan Pekarangan Dengan Tanaman Obat Keluarga Di Masa Pandemi di Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi, 2(1), 63-66.
Dash. P.R., Nasrin. M., & Shawkat. M. (2014). In Vivo Cytotoxic and In Vitro Antibacterial Activities of Kaempferia galanga. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 3(1), 172-177.
Emilda, E., Hidayah, M., & Heriyati, H. (2017). Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Studi Kasus Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 14(1), 11-20.
Harjono, Y., Yusmaini, H., dan Bahar, M. (2017). Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga di Kampung Mekar Bakti 01/01, Desa Mekar Bakti Kabupaten Tangerang. JPM Ruwa Jurai, Vol 3, 16-21.
Harefa, D. (2020). Pemanfaatan Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Indonesian Journal of Civil Society, 2(2), 28-36.
Lestari, W., Aryunis., dan Akmal. (2022). Pemberian Biochar Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza Sativa L.) Sawah Irigasi Teknis. Jurnal Agroecotenia, 5(1), 13-26.
Nurhab, M. I. (2023). Penanaman Dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Bagi Masyarakat Desa Negeri Tua. Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat, 2(1), 33-42.
Nurmalasari, A. I., Supriyono, Budiastuti, M. T. S., Nyoto, S., dan Sulistyo, T. D. (2021). Pengomposan Jerami Padi untuk Pupuk Organik dan Pembuatan Arang Sekam sebagai Media Tanam dalam Demplot Kedelai. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 5(2), 102-109.
Padua, L. D., Bunyapraphatsara, N., & Lemmens, R. H. M. J. (1999). (1999). Kaemferia galanga L. in: Plant Resources of South East Asia No 12(1) Medicinal and Poisinous Plants. Backhuys Publisher Leiden.
Sari, Siska Mayang, and Tengku Abdur Rasyid. (2019). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada Masyarakat. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol 3, 1-7.
Silalahi, M. (2019). Kencur (Kaempferia galanga) dan Bioaktivitasnya. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 8(1), 127-142.
Suhariyanti, E., Amalia, R., dan Aliva, M. (2020). Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Sosialisasi Penggunaan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Lingkungan Bandung. AS-SYIFA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 20(1), 31-36.
Supriyanto, S., & Fiona, F. (2010). Pemanfaatan arang sekam untuk memperbaiki pertumbuhan semai jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq) pada Media Subsoil. Jurnal Silvikultur Tropika, 1(1), 24-28.
Syamsudin, R. A. M. R., Perdana, F., dan Mutiaz, F. S. (2019). Tanaman Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Sebagai Obat Tradisional. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 10(1), 51-65.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Farhan Alfani, Risa Dita Adifitri, Reni Rahayu, Eli Ratna Wati, Nur Fitriyani, Topan Ari Sidik, Andika Wijaya Kesuma

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
See this page Open Access Policy