Pemanfaatan Gawai sebagai Media Menanamkan Karakter Tanggung Jawab Pada Siswa SD
DOI:
https://doi.org/10.33292/ocsj.v2i1.24Keywords:
Gawai, Karakter, Tanggung JawabAbstract
Subyek kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa SDN Toyoresmi Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Kegiatan ini dilatar belakangi adanya peningkatan penyalahgunaan gawai oleh siswa. Penggunaan gawai ini lah yang menimbulkan problema bagi sekolah, karena ternyata banyak siswa yang menyalahgunakan gawai. Gawai tidak hanya digunakan untuk kepentingan belajar tetapi lebih banyak digunakan untuk kepentingan yang tidak terkait dengan belajar pembelajaran, seperti mengakses game online, bersosial media, melihat video, dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat penting memberikan pengetahuan tentang penggunaan gawai yang bertanggung jawab terutama pada siswa. Upaya tersebut dilaksanakan dalam kegiatan program pengabdian masyarakat ini. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mensosialisasikan cara bijak menggunakan gawai dalam rangka membangun karakter tanggung jawab pada siswa dan mencegah terjadinya penyalahgunaan gawai yang berdampak negatif. Metode yang akan digunakan adalah ceramah bervariasi dengan dialog, bernyanyi, dan ice breaking. Tahapan yang akan dilakukan adalah persiapan, pelaksanaan sosialisasi, dan evaluasi. Dalam pelaksanaan sosialisasi akan disampaikan materi tentang bijak bergawai. Evaluasi dilaksanakan selama berlangsungnya sosialisasi. Hasilnya selama proses, siswa menunjukkan konsentrasi yang tinggi, aktif, dan mampu menjawab pertanyaan dengan tepat terkait materi yang disampaikan.
Downloads
References
Aisyah, A., Nusantoro, E., & Kurniawan, K. (2014). Increase Learning Responsibilities Through Content Usage Services. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Aplication, III(3), 44-50.
Ardhyantama, V., & Wardani, R. P. (2021). Kecanduan Gawai sebagai Implikasi Pembelajaran Daring bagi Siswa Sekolah Dasar, 97-108.
Astuti, A. P., & Nurmalita, A. (2014). Teknologi Komunikasi dan Perilaku Remaja. Jurnal Analisa Sosiologi, 3(1), 91– 111.
Fadillah, M. (2012). Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Hardianto, D. (2010). Model Pembelajaran Blended Partisipatif Untuk Meningkatkan Kemitraan Sekolah dan Orang tua Siswa Sekolah Dasar di Yogyakarta. 2021. Disertasi. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Hasibuan, S. (2015). Budaya Media dan Partisipasi Anak di Zaman Digital. Konferensi Internasional Pascasarjana. Surabaya: Prodi S2 Komunikasi Universitas Airlangga.
Kartika, L., Tandililing, E., & Bistari, S. (2016). Penerapan Engaged learning strategy dalam menumbuhkembangkan tanggung jawab belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa sekolah menengah atas. Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia, I(2), 57-64.
Koesoema, D. (2015). Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: Indonesia: PT Kanisius
Mahdalena V. & Handayani L. (2020). Perbedaan Pengetahuan Belajar Siswa di Desa dan di Kota Menggunakan Media Video. Jurnal Lingkar Studi Komunikasi, 6(2), 72-82.
Murdaningsih, D., & Faqih, M. (2014). Survei: Jutaan Anak Usia SD Kecanduan Gadget. http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/14/01/17/mzjj2x-surveijutaananak-usia-sd-kecanduangadget.
Nithy, T. (2014). Survey Tentang Smartphone & Tablet - Hasilnya Mengejutkan. https://id.theasianparent.com/hasilsurvey-smartphone-yangmengejutkan.
Pasani, C. F., & Basil, M. (2014). Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Siswa Melalui Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TAI di Kelas VIII SMPN. Jurnal Pendidikan Matematika, II(3), 219-229.
Rendiyawati, R. (2021). Komparasi Pendidikan Desa dan Kota Pada Masa Pandemi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1503-1520.
Rohmiyati, C. (2021). Pembelajaran daring Belum Efektif Bagi Anak Usia SD. Koran Bernas. Jum’at, 24 Desember 202.
Rustam, K. (2016). Meningkatkan Tanggung Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Proyeksi. Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling, 2(2).
Syafitri, R. (2017). Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar Melalui Strategi GivingQuestions And Getting Answers Pada Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 1 (2).
Yanuar. (2012). Jenis-Jenis Hukuman Edukatif Untuk Anak SD. Yogyakarta: DIVA Press.
Yunianto, T. K. (2020). Survei SMRC: 92% Siswa Memiliki Banyak Masalah dalam belajar Daring. Katadata.co.id.
Zaini, M. dan Soenarto. (2019). Persepsi Orangtua terhadap Hadirnya Era Teknologi Digital di Kalangan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3 (1), 254 – 264.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Open Community Service Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
See this page Open Access Policy